Kerajinan teknik sayat dan ukir adalah suatu kerajinan
yang dibuat dengan cara disayat (diiris) dan diukir pada permukaan bahan yang
digunakan. Penggunaan du teknik tersebut saling mendukung dan melengkapi pada
waktu proses pembuatan benda kerajinan berlangsung, misalnya sebelum diukir
terlebih dahulu bahan yang akan di ukir disayat atau diiris untuk mendapatkan
permukaan bahan yang lebih baik. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan benda
kerajinan sesuai dengan bentuk yang diharapkan.
2 2.
Jenis Bahan
dan Peralatan
Bahan yang dapat dibuat benda kerajinan dengan teknik
sayat dan ukir dan bermacam-macam, antaralain: kayu, bambu, perunggu, batu,
tempurung kelapa, dan lain-lain.
Kayu yang dapat diukir ada bermacam-macam jenis,
misalnya: kayu jati, kayu sonokeling, kayu ebony, kyu mahoni, glugu (Pohon
Kelapa), dan lain-lain. Semnetara itu, jenis batu yang dapat diukir,
antaralain: batu kali, batu padas, dan marmer.
Peralatan yang diperlukan untuk mengukir adalah palu,
pahat atau tatah ukir dengan berbagai macam bentuk, dan alat bantu berupa
gerinda atau batu asah. Jenis pahat ukir kayu ada bermacam-macam, antara lain:
pahat penguku, pahat pengilap, pahat miring, dan pahat kol. Masing-masing jenis
pahat tersebut memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar disamping.
3.Cara Membuat
Benda Kerajinan dengan Teknik Sayat dan Ukir
Setelah semua alat, bahan, dan disiapkan, langkah
selanjutnya adalah pembuatan benda kerajinan. Tahap-tahap dalam proses
pembuatan benda kerajinan ukir adalah sebagai berikut:
a.
Memindahkan
gambar (desain) ke atas permukaan kayu
Desain yang
dibuat diatas kertas minyak dipindahkan ke atas permukaan kayu dengan beberapa
cara, yaitu kertas dilapisi kertas karbon, lalu digambar dengan bentuk desain.
Selain itu, dapat pula dilakukan dengan cara desain dilem atau ditempel di atas
permukaan kayu, lalu diukir sesuai dengan desain.
b.
Mengukir
Langkah petama dalam proses
mengukir adalah membuat garis-garis sesuai dengan desain menggunakan pahat.
Setelah dibuat garis tepi (kontur), proses mengukir dapat dimulai. Penggunaan
jenis pahat disesuaikan dengan bentuk motif yang akan diukir, misalnya mengukir
bentuk motif lingkaran kecil menggunakan jenis pahat kuku, membuat garis lurus membuat pahat mengilap,
membuat cekungan menggunakan pahat kol, dan merapikan sudut-si=udut ukiran
menggunakan pahat miring.
c.
Finishing
Jika proses
mengukir sudah selesai, tahap berikutnya adalah tahap finishing atau memberi
sentuhan terakhir pada karya ukir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar